LOS (Layanan Orientasi Siswa)

Layanan Orientasi Siswa (LOS), sebelumnya disebut Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD), merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.

LOS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. LOS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, kakak kelas, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Mengacu pada Permendikbud nomor 18 tahun 2016, tujuan Layanan Orientasi Siswa adalah:

  1. Mengenali potensi diri siswa baru;
  2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah;
  3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;
  4. Mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya;
  5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.

Secara umum, tujuan diadakannya Layanan Orientasi Siswa adalah sebagai berikut:

  1. Memperkenalkan siswa pada lingkungan sekolah yang baru mereka masuki
  2. Memperkenalkan siswa pada seluruh komponen sekolah beserta aturan, norma, budaya, dan tata tertib yang berlaku di dalamnya.
  3. Memperkenalkan siswa pada keorganisasian
  4. Memperkenalkan siswa untuk dapat menyanyikan lagu mars sekolah
  5. Memperkenalkan siswa pada seluruh kegiatan yang ada di sekolah
  6. Mengarahkan siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat mereka
  7. Menanamkan sikap mental, spiritual, budi pekerti yang baik, tanggung jawab, toleransi, dan berbagai nilai positif lain pada diri siswa sebagai implementasi penanaman konsep iman, ilmu, dan amal
  8. Menanamkan berbagai wawasan dasar pada siswa sebelum memasuki kegiatan pembelajaran secara formal di kelas.

Layanan Orientasi Siswa (LOS) di SMP Gema 45 yang diadakan mulai hari senin tanggal 17 Juli 2017 ini di awali dengan upacara bersama Yayasan perjuangan 45 di lapangan DHD 45, Los ini bertemakan pendidikan karakter yang dimana tujuannya tidak lin dan tidak bukan untuk membentuk karkater generasi muda bangsa.

MENGAPA PERLU ADANYA PENDIDIKAN KARAKTER??

cropped-salim.jpg

Mengapa Perlu Adanya Pendidikan Karakter?

Pendidikan karakter adalah suatu hal yang saat ini ditekankan dalam pendidikan di Indonesia. Muncul berbagai pertanyaan tentang pendidikan karakter. Diantaranya yaitu Mengapa perlu pendidikan karakter? Apakah ”karakter” dapat dididikkan? Karakter apa yang perlu dididikkan? Bagaimana mendidikkan aspek-aspek karakter secara efektif? Bagaimana mengukur keberhasilan sebuah pendidikan karakter? Siapa yang harus melakukan pendidikan karakter?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kembali diperkuat oleh kebijakan yang menjadikan pendidikan karakter sebagai ”program” pendidikan nasional di Indonesia terutama dalam Kementerian Pendidikan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II. ”Pendidikan karakter” bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Untuk menjawab semua tentang pendidikan karakter mari kita bahas satu persatu.

  1. Mengapa perlu pendidikan karakter?

Ada beberapa penamaan nomenklatur untuk merujuk kepada kajian pembentukan karakter peserta didik, tergantung kepada aspek penekanannya. Di antaranya yang umum dikenal ialah: Pendidikan Moral, Pendidikan Nilai, Pendidikan Religius, Pendidikan Budi Pekerti, dan Pendidikan Karakter itu sendiri. Masing-masing penamaan kadang-kadang digunakan secara saling bertukaran (inter-exchanging), misal pendidikan karakter juga merupakan pendidikan nilai atau pendidikan religius itu sendiri (Kirschenbaum, 2000).

Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di mana pun.

Kenyataan tentang akutnya problem moral inilah yang kemudian menempatkan pentingnya penyelengaraan pendidikan karakter. Rujukan kita sebagai orang yang beragama  terkait dengan problem moral dan pentingnya pendidikan karakter dapat dilihat dari kasus moral yang pernah menimpa kedua

Sebagai kajian akademik, pendidikan karakter tentu saja perlu memuat syarat-syarat keilmiahan akademik seperti dalam konten (isi), pendekatan dan metode kajian. Di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat terdapat pusat-pusat kajian pendidikan karakter (Character Education Partnership; International Center for Character Education). Pendidikan karakter berkembang dengan pendekatan kajian multidisipliner: psikologi, filsafat moral/etika, hukum, sastra/humaniora.

Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh dari seseorang: mentalitas, sikap dan perilaku. Pendidikan karakter semacam ini lebih tepat sebagai pendidikan budi pekerti. Pembelajaran tentang tata-krama, sopan santun, dan adat-istiadat, menjadikan pendidikan karakter semacam ini lebih menekankan kepada perilaku-perilaku aktual tentang bagaimana seseorang dapat disebut berkepribadian baik atau tidak baik berdasarkan norma-norma yang bersifat kontekstual dan kultural.

Menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia dewasa ini, terutama di kalangan siswa, menuntut dIselenggarakannya pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik. Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu, seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, dan adil dan membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.

  1. Pengertian Pendidikan Karakter

Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah pola perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang?. Setelah melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya (Kevin Ryan, 1999: 5).

Williams & Schnaps (1999) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai

“any deliberate approach by which school personnel, often in conjunction with parents and community members, help children and youth become caring, principled and responsible”.

Maknanya dari pengertian pendidikan karakter yaitu merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.

=>> Tujuh Alasan Perlunya Pendidikan Karakter

Menurut Lickona ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus disampaikan.

  • Merupakan cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya;
  • Merupakan cara untuk meningkatkan prestasi akademik;
  • Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat lain;
  • Mempersiapkan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam masyarakat yang beragam;
  • Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral-sosial, seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan seksual, dan etos kerja (belajar) yang rendah;
  • Merupakan persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja; dan
  • Mengajarkan nilai-nilai budaya merupakan bagian dari kerja peradaban.
  1. Bagaimana Mendidik Aspek Karakter?

Pendidikan bukan sekedar berfungsi sebagai media untuk mengembangkan kemampuan semata, melainkan juga berfungsi untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermatabat. Dari hal ini maka sebenarnya pendidikan watak (karakter) tidak bisa ditinggalkan dalam berfungsinya pendidikan. Oleh karena itu, sebagai fungsi yang melekat pada keberadaan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa, pendidikan karakter merupakan manifestasi dari peran tersebut. Untuk itu, pendidikan karakter menjadi tugas dari semua pihak yang terlibat dalam usaha pendidikan (pendidik).

Sumber: http://belajarpsikologi.com/mengapa-perlu-adanya-pendidikan-karakter/

Nah demikianlah mengenai pendidikan karakter, begitu pentingnya pendidikan karakter di negeri ini, untuk itu bagi para guru, konselor, dosen maupun orang tua hendaknya senantiasa menanamkan karakter pada anak didiknya. Khusus bagi konselor sekolah di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung berkewajiban menyelenggarakan program pelayanan yang bernuansa nilai-nilai pendidikan karakter. Untuk itu di SMP Gema 45 menawarkan visi misi yang berorientasi pada nilai-nilai karakter atau lebih tepatnya mengedepankan penguatan karakter pada siswa-siswi smp gema 45 surabaya. selain daripada itu, di tunjang oleh visi misi Yayasan Perjuangan 45 yakni “Learning By Morality” artinya belajar dengan mengedepankan moralitas.

PENGUMUMAN

Merdeka!!!

Sehubung dengan adanya libur hari raya Idul Fitri, Pendaftaran PPDB di tutup hari ini dan akan buka kembali hari Senin tanggal 3 Juli 2017.

Kami Tunggu kedatangan anda, Bergabunglah bersama kami, raih Jiwa Semangat Nasional (JSN) bersama kami !!!

NB: Pendaftaran sewaktu-waktu akan di tutup apabila sudah memenuhi kuota, buruan daftar, kami tunggu tanggal 3 Juli 2017

 

Tetap Merdeka !!!

 

PPDB (Penerimaan Peserta Didik BAru) 2017

   A. Syarat Pendaftaran :

  1. Mengisi Formulir Pendaftaran
  2. Menyerahkan Pas Foto 3×4 (4 Lembar)
  3. Menyerahkan Fotokopi Ijazah Legalisir (4 lembar)
  4. Menyerahkan Fotokopi SKHUN Legalisir (4 Lembar)
  5.  Menyerahkan Fotokopi KSK (2 Lembar)
  6. Menyerahkan surat keterangan dari sekolah asal

B. Waktu & Tempat Pendaftaran :

  1. Gelombang 1 : 1 Mei – 24 Juni 2017
  2. Gelombang 2 : 29 Juni – 15 juli 2017

Tempat : SMP Gema 45 Surabaya

(Jl. Mayjend Sungkono 106 Surabaya)

Keterangan : Pendaftaran sewaktu-waktu di tutup apabila sudah memenuhi kuota.

 

 

“BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI”

MARI TINGKATKAN PRESTASI BERSAMA

PERKUAT KARAKTER YANG MULIA